Selasa, 07 Januari 2014

       Codeigniter adalah sebuah web application framework yang bersifat open source yang digunakan untuk membangun aplikasi php yang dinamis. Tujuan utama dari pengembangan framework Codeigniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua code  dari awal.  Codeigniter dibangun menggunakan konsep Model, View, dan Controller (MVC). Codeigniter pertama kali dirilis pada 28 februari 2006. Versi stabil terakhir 2.0.1 yang dirilis pada 26 juni 2008. Berikut akan diuraikan secara lebih jelas mengenai konsep MVC, dan keunggulan framework Codeigniter. 

        Konsep Model View Controller (MVC) adalah konsep dasar yang harus diketahui sebelum mengenal Codeigniter.  MVC adalah singkatan Model View Controller. MVC sebenarnya adalah sebuah teknik pemrograman yang memisahkan bisnis logic (alur pikir), data logic (penyimpanan data), dan presentation logic (antarmuka aplikasi). Atau secara sederhana adalah memisahkan antara desain, data dan proses. Adapun konsep MVC dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Adapun penjelasanya adalah sebagai berikut.
  1. Model berhubungan dengan data dan interaksi ke database atau web service. Model juga merepresentasikan struktur data dari aplikasi yang bisa berupa basis data maupun data lain, misalnya dalam bentuk file teks, file XML maupun web service. Dalam Model berisi class yang berfungsi untuk mengambil, melakukan update, dan menghapus data website. Dengan kata lain Model berhubungan langsung dengan perintah-perintah query SQL.
  2. View berhubungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan tampilan untuk user. Didalam View hanya berisi variabel-variabel data yang siap ditampilkan.
  3. Controller bertindak sebagai penghubung data dan View. Didalam Controller inilah terdapat class dan fungsi-fungsi yang memproses permintaan dari View ke dalam struktur data di dalam Model. Tugas Controller adalah menyediakan berbagai variabel yang akan ditampilkan di View, memanggil Model untuk melakukan akses ke basis data, menyediakan penanganan kesalahan, mengerjakan proses logika dari aplikasi  serta melakukan validasi atau cek data input. Selain berhubungan dengan Model, Controller juga memanggil library inti, plugin, helper, dan resource lainnya yang dibutuhkan untuk memproses request tertentu.
  4. File index.php berfungsi sebagai Controller depan, menginisialisasi basic resource yang dibutuhkan untuk menjalankan Codeigniter.
  5. Router menganalisa HTTP request untuk menentukan apa yang harus dilakukan dengan HTTP request itu.
  6. Jika file cache masih ada, maka akan dikirim langsung ke browser tanpa melewati eksekusi normal dari sistem.
  7. Security, sebelum Controller aplikasi dipanggil, HTTP request dan data yang dikirim user difilter untuk alasan keamanan.

        Ada beberapa kelebihan Codeigniter (CI) dibandingkan dengan framework PHP lainnya adalah sebagai berikut (Tarigan, 2012).


  1. Performa sangat cepat. Salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat dari PHP biasa, tapi Codeigniter sangat cepat dan lebih cepat dibandingkan dengan framework lainnya.
  2. Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration). 
  3. Banyak komunitas. Dengan banyaknya komunitas penguna Codeigniter, akan memudahkan untuk berinteraksi dengan pengguna lainnya guna meminta pertimbangan jika ditemukannya kesulitan dalam pembuatan aplikasi.
  4. Dokumentasi yang sangat lengkap. Setiap paket instalasi Codeigniter sudah disertai panduan (user guide) yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan, serta bahasanya pun mudah dimengerti.

0 komentar:

Posting Komentar